Kumpulan Jenis Jenis Majas Lengkap Dengan Pengertian, Ciri Dan Contohnya

Jenis Majas - Bahasa Indonesia memang terkesan mudah untuk dipelajari, namun jika kita lebih dalam mempelajarinya maka kita akan menemukan beragam penggunaan bahasa abstrak yang terkadang membuat bingung. Bahasa abstak atau yang juga dikenal dengan sebutan kiasan itu sering bisa kita temukan dalam puisi, pantun dan syair. Selain tiga karya sastra itu, bahasa kiasan juga dapat ditemukan dalam majas. Apa itu majas? Berikut ini akan dijelaskan mengenai majas, -termasuk jenis-jenis majas lengkap dengan pengertian dari masing-masing jenis majas tersebut serta ciri dan contohnya.
Jenis Jenis Majas Lengkap Dengan Pengertian, Ciri Dan Contohnya

Majas


Pada dasarnya, majas adalah gaya bahasa yang fungsinya untuk menguatkan kesan dalam sebuah kalimat sehingga lebih terasa nuansa imajinatif. Dalam bahasa Indonesia, terdiri banyak jenis majas, namun secara garis besar jika digolongkan menjadi beberapa kelompok, ada 4 kelompok besar majas yang perlu untuk dipelajari. Keempat kelompok besar jenis majas itu adalah
1. Majas Perbandingan
2. Majas Pertentangan
3. Majas Sindiran
4. Majas Penegasan

Agar lebih jelas, maka berikut ini akan dijelaskan lebih detail mengenai jenis-jenis majas tersebut:

Majas Perbandingan


Majas perbandingan adalah gaya bahasa yang memunculkan kesan perbandingan bagi pendengar atau pembaca. Ciri yang paling terlihat dari sebuah majas perbandingan adalah adanya hal yang secara langsung atau tidak langsung mengalami perbandingan. Dalam kategori jenis majas perbandingan ini terdiri dari beragam jenis majas, diantaranya seperti :

Majas Asosiasi

Majas asosiasi merupakan sebuah majas yang membandingkan 2 hal berbeda namun dianggap sama. Majas jenis ini juga dikenal sebagai perumpamaan. Ciri yang paling khas dari majas ini adalah penggunaan kata-kata seperti, bagai, laksana, seumpama, bagaikan, seperti
Contoh:
Nasibku bagai telur diujung tanduk

Majas Metafora

Majas metafora merupakan sebuah majas yang bentuk perbandingannya secara langsung dalam bentuk perbandingan analogis. Berbeda dengan majas asosiasi, ciri khas dari majas metafora ini tidak memiliki konjungsi atau kata penghubung.
Contoh:
Kevin Sanjaya adalah atlet bulutangkis kelas dunia

Majas Personifikasi

Majas personifikasi merupakan jenis majas yang menjadikan benda tidak bernyawa seolah seperti manusia. Ciri khas yang paling terlihat dari majas ini adalah memberikan sifat manusia pada benda mati atau benda tidak bergerak
Contoh:
Api menjilat rumah itu tanpa henti hingga hangus tak bersisa

Majas Alegori

Majas alegori merupakan jenis majas yang menggunakan penggambaran untuk mengungkapkan sesuatu. Ciri khas majas ini adalah kalimatnya begitu panjang dan terdapat beberapa kiasan dalam satu kalimat dengan kesatuan yang jelas sehingga mudah dipahami pembaca atau pendengar.
Contoh:
Dalam mengarungi samudera kehidupan yang penuh gelombang dibutuhkan pedoman dan penerang yang jelas dalam bentuk agama

Majas Simbolik

Majas simbolik merupakan jenis majas yang menyampaikan maksud tertentu menggunakan benda atau makhluk hidup sebagai simbol. Ciri khas dari majas ini adalah menyampaikan maksud secara tersirat dan terdapat penggunaan kata-kata yang berkaitan dengan benda atau makhluk hidup.
Contoh:
Perseteruan itu akan dibawa ke meja hijau

Majas Sinekdokhe Pars Prototo

Majas ini merupakan jenis majas yang menyebutkan sebagian dengan maksud untuk keseluruhan
Contoh:
Sejak kemarin belum terlihat batang hidungnya (maksudnya “batang hidung” untuk menyebut orang secara keseluruhan)

Majas Sinekdokhe Totem Pro Parte

Majas ini merupakan jenis majas yang menyebutkan keseluruhan padahal faktanya hanya untuk sebagian
Contoh :
Jerman sedang bertanding melawan Italia (maksudnya kesebelasan Jerman dan kesebelasan Italia, namun disebutkan secara keseluruhan Jerman dan Italia)

Majas Alusio

Majas Alusio adalah majas yang membandingkan orang atau benda dengan kata kiasan. Contoh:
Pak Herman memang tua-tua keladi

Majas Sinestesia

Majas ini merupakan majas yang menukarkan dua jenis indera yang berbeda
Contoh:
Dewi sangat manis ketika memakai gaun pesta

Majas Litotes

Majas ini merupakan jenis majas yang mengecilkan suatu fakta dengan tujuan untuk merendah
Contoh:
Jika ada waktu, silahkan berkunjung ke gubuk kami (padahal faktanya adalah rumah mewah)

Majas Hiperbola

Majas ini kebalikan dari Litotes, sebab melebih-lebihkan suatu fakta bahkan hingga terkesan tidak masuk akal
Contoh:
Perjalanan ke Semarang dapat ditempuh secepat kilat

Majas Eufimisme

Majas ini menggunakan kata tertentu yang bertujuan untuk memperhalus makna
Contoh:
Arif izin ke pak guru untuk pergi ke belakang (kata “ke belakang” digunakan untuk memperhalus makna yang sesungguhnya “pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil/buang air besar)

Majas Pertentangan

Majas pertentangan adalah gaya bahasa yang terdapat pertentangan di dalamnya, dengan tujuan agar tercipta kesan yang lebih dahsyat. Dalam kategori jenis majas pertentangan ini terdiri dari beberapa jenis majas, diantaranya seperti:

Majas Paradoks

Majas ini mengungkapkan 2 hal yang berlawanan namun mengandung kebenaran dalam kenyataan
Contoh:
Walau nakal, namun Budi rajin mengerjakan tugas

Majas Antitesis

Majas ini merupakan jenis majas mengandung kata dengan arti bertentangan. Ciri khas majas ini adalah kata-kata yang artinya bertentangan itu ditempatkan secara berdekatan.
Contoh:
Siang malam ayah rela kerja keras untuk keluarga

Majas Oksimoron

Majas ini hampir sama dengan majas paradoks, hanya saja 2 hal yang berlawanan itu ditempatkan dalam 1 frase
Contoh:
Pesta pernikahan itu penuh isak tangis bahagia

Majas Sindiran

Majas sindiran adalah gaya bahasa yang terdapat sindiran di dalamnya sehingga membuat kesan tertentu untuk pembaca atau pendengarnya. Dalam kategori jenis majas sindiran ini terdiri dari beberapa jenis majas, diantaranya seperti:

Majas Ironi

Majas ini mengandung hal yang ironis, ciri khasnya adalah dengan kata-kata yang seolah meninggikan namun setelah itu menjatuhkan
Contoh:
Romy hebat sekali, selalu terlambat masuk kantor

Majas Sarkasme

Majas ini mengandung sindiran dengan bahasa yang sifatnya kasar
Contoh:
Aku mual mau muntah rasanya kalau melihat wajahmu

Majas Sinisme

Majas ini mengandung sindiran secara langsung dengan penggunaan bahasa yang lebih kasar dari ironi
Contoh:
Kamu kan sudah hebat, mengapa masih membutuhkan bantuanku?

Majas Satire

Majas ini mengandung sindiran dengan maksud untuk mentertawakan ide seseorang
Contoh:
Pekerjaan mudah seperti itu saja, tidak bisa kamu kerjakan!

Majas Penegasan

Majas penegasan adalah gaya bahasa yang menegaskan sesuatu sehingga pembaca atau pendengar merasakan efek tertentu. Dalam kategori jenis majas penegasan ini terdiri dari beberapa jenis majas, diantaranya seperti:

Majas Pleonasme

Majas ini mengandung pemberian keterangan tambahan pada suatu hal yang sudah jelas dengan tujuan sebagai penegasan meskipun keterangan tersebut tidak diperlukan.
Contoh:
Tunggu saja, dia sedang turun ke bawah

Majas Repetisi

Majas ini mengandung pengulangan kata, frase atau klausa dalam sebuah kalimat dengan tujuan untuk semakin menegaskan kalimat tersebut
Contoh:
Atlet peraih medali emas adalah jagoan kita, pahlawan olahraga kita, kebanggaan kita

Majas Antiklimaks

Majas ini mengandung kata mulai dari yang terpenting hingga yang tidak penting
Contoh:
Kepala sekolah, guru hingga siswa memiliki tanggung jawab yang sama untuk menciptakan suasana sekolah yang nyaman

Itulah beragam jenis-jenis majas yang perlu diketahui lengkap dengan ciri khas dan contohnya. Semoga dengan ulasan ini Anda bisa semakin mudah memahami bermacam-macam majas yang terdapat dalam bahasa Indonesia.

Fransisca

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel